Otaku adalah sebutan bagi orang yang teramat berdedikasi pada kegemarannya, biasanya identik dengan orang menggemari anime, manga/comic, videogame, superhero, music, dll. Istilah Otaku dalam versi barat adalah Geek yang juga dianggap terlalu menggemari gadget, internet, dan seputar hal-hal tersebut. Sebetulnya ada bermacam jenis otaku tergantung kegemarannya, type-type otaku di Jepang dapat kalian baca disini
Di Jepang, Otaku kadang berkonotasi jelek, karena dianggap terlalu berlebihan menggemari hobinya. Namun demikian tidak semua otaku dianggap jelek. Banyak juga yang menempatkan kegemarannya hanya sebatas hobi dan berperilaku normal seperti umumnya orang banyak. Di banyak negara Otaku pun dianggap terlalu berlebihan / terlalu terobsesi. Tetapi di banyak negara, para Otaku atau Geek banyak yang biasa-biasa saja karena hanya menempatkan hobi ya hobi, dalam kehidupan harian di sekolah atau ditempat kerja ya berperilaku seperti orang umum.
Karena beberapa hal terlalu obsesi itulah Otaku atau Geek di banyak negara tidak dianggap terlalu aneh. Dan seperti yang pernah jcul bahas sebelumnya bahwa otaku pria dan otaku wanita memiliki perbadaan tersendiri, untuk lebih jelasnya kalian bisa baca di artikel ini.
Ada beberapa tipe otaku versi ekstrim, diantaranya: Hikkikomori (otaku yang tidak bersosialisasi dengan dunia nyata); Nijikon (otaku yang tidak menyukai pasangan berwujud manusia nyata, dan hanya menyukai manusia berwujud 2 Dimensi), dan Weeaboo (otaku yang merasa dirinya adalah ‘living anime character’ dan mesti selalu jejepangan), dan lain-lain.
Nah untuk mengecek apakah kalian seorang Hikkikomori, Nijikon, atau Weeabo kalian bisa cek sendiri di link artikel berikut:
http://j-cul.com/hikikomori-penyakit-remaja-jepang/
http://j-cul.com/apakah-kamu-seorang-nijikon/
http://j-cul.com/weabo-apa-itu-apakah-kamu-masuk-dalam-kategori-ini/
MENGENAL WEEABOO
WEEABOO sering disamakan dengan WAPANESE yang berarti “WANT TO BE JAPANESE” atau “JAPANESE WANNABE” atau “orang jepang jadi-jadian”, atau “alay jejepangan”. Weeaboo bisa dianggap otaku versi ekstrim. Seorang Otaku belum tentu adalah Weaaboo, namun Weaaboo biasanya adalah Otaku.
Weeaboo adalah orang yang senang mempertontonkan dirinya ‘sangat jepang’, melebihi orang jepang asli. Mereka sebetulnya orang yang sangat terobsesi dengan jepang, bertingkah seperti orang jepang dan seolah sedang tinggal di jepang, bersifat seperi orang jepang, berbicara dengan gaya jepang dengan segala istilah-istilah ajaib terupdate-nya. Padahal mereka sama sekali bukan orang jepang, bukan warga negara jepang, dan tidak tinggal di jepang.
Inspirasi mereka berasal dari anime atau manga. Bagi mereka anime / manga adalah sumber utama maha kebenaran, ilmu pengetahuan, dan juga bahasa. Dalam benaknya negara jepang adalah semacam ‘holy land’ di planet ini, dan segala hal mengenai jepang adalah yang paling ‘Superultrafantasticmegawesome’.
Bagi mereka, semua orang harus beranggapan baik mengenai jepang, termasuk mengerti dan memahami jepang baik budaya, tradisi dan kebiasaannya. Mereka akan naik pitam jika kamu berani mencoba menjelek-jelekan jepang.
Fenomena Weeaboo ini sudah banyak terjadi dan tersebar ke seluruh dunia, termasuk indonesia. Untuk mengukur derajat weabomu, kalian bisa baca artikel ini
MENGENAL NIIJIKON
Nijikon (二次コン) adalah istilah yang dalam bahasa Jepang digunakan untuk merujuk orang yang hanya tertarik atau terobsesi dengan wujud dua dimensional berupa karakter anime, manga, dan permainan video, yang umumnya dipresentasikan di atas kertas atau layar, beserta figur boneka dari karakter tersebut. Istilah ini merupakan singkatan dari istilah Nijigen kompurekkusu (二次元コンプレックス, Nijigen kompurekkusu? 2-dimension complex).
Pada kasus yang serius, laki-laki penderita Nijikon hanya memiliki
rasa cinta kepada karakter perempuan dalam anime, manga, atau permainan
video. Pada pria maupun wanita penderita Nijikon, minat seksual terhadap
manusia lawan jenis atau kehidupan nyata sudah tidak ada lagi.
Untuk lebih tahu mengenai nijikon, kalian bisa baca artikel ini
Untuk lebih tahu mengenai nijikon, kalian bisa baca artikel ini
KESAMAAN OTAKU, NIJIKON & WEEABOO
- Menggemari anime, manga, videogame, internet dan semacamnya.
- Menyukai koleksi figure, toys, merchandise, art book, manga, dvd, cd, download-an, atau semacamnya.
- Pada dasarnya mereka orang-orang yang sangat kreatif, menyukai hal-hal kreatifitas, info-info update, dan berbagai fanart, terutama yang berhubungan dengan kegemarannya.
- Menggemari gadget atau internet.
- Kadang mereka memilik komunitas dengan minat yang sama.
- Menyukai event yang berkaitan dengan kegemarannya, misalnya cosplay, anime convention, dll.
- Menyukai menggunakan profil, username atau nickname yang unik. Kadang mengunakan sebagian nama karakter favoritnya atau artis idol-nya, dan berbagai tema anime, foto profil/avatar, status bb, tanda tangan, background laptop, dan lain-lain.
- Menyukai dan mengerti banyak istilah-istilah per-otakua-an dalam anime/manga.
- Tidak semua, tetapi kebanyakan mereka menyukai berfoto dengan pose seperti karakter anime, contoh yang paling sering: tersenyum dengan jarinya membentuk “V”.
- Rela menghabiskan uangnya untuk membeli merchandise yang berkaitan dengan tokoh anime favoritnya
PERBEDAAN OTAKU, NIJIKON & WEEABOO
1.
Otaku: berperilaku seperti orang biasa pada umumnya (tapi kadang-kadang masih kelihatan sih bahwa dia adalah otaku)
Nijikon: cenderung lebih tertutup dan sulit bersosialisasi
Weeaboo: bangga mempertontonkan dirinya sangat ‘jepang’ atau berperilaku seperti ‘living anime character’ dalam kesehariannya, baik di rumah atau pergaulan.
2.
Otaku: paham bahwa orang lain mungkin tidak mengerti hobi kegemarannya
Nijikon: tidak perduli apakah orang lain suka atau tidak dengan karakter 2D kesangannya
Weeaboo: memandang rendah orang yang tidak mengerti hobi kegemarannya.
3.
Otaku: paham banyak dan selalu update tentang hobinya.
Nijikon:paham banyak tentang karakter 2D yang dia sukai dari A sampai Z
Weeaboo: lebih dianggap ‘annoying’ karena terkesan sok tau. Kecintaannya akan Jepang serengkali meremehkan yang non-Jepang. Misalnya: Barat/Indo/Kpop gak sebagus Jepang. Ber-api-api menyebut segala hal adalah plagiat jepang.
4.
Otaku: lebih senang membicarakan kegemarannya lebih senang pada teman yang memiliki minat yang sama.
Nijikon:tertutup dengan semua orang
Weeaboo: membicarakan hobi atau kegemarannya pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun.
5.
Otaku: lebih merupakan ‘Hobby addicted’ bukan ‘japan addicted’. Mereka dapat menyukai film, videogame, atau musik non-jepang, tidak menjadi masalah berasal dari jepang atau bukan.
Nijikon: kurang berselera atau bahkan tidak tertarik apabila ‘ditawari’ Cewek 3D
Weeaboo: lebih merupakan ‘japan addicted’. Mereka berpendapat bahwa Anime dari jepang “is the best thing ever”, jauh di atas segala media visual lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan animasi atau film kartun dari negara barat atau negara lainnya.
6.
Otaku: dalam kesehariannya, masih menggunakan bahasa normal, mereka tidak merasa wajib mesti bicara dengan bahasa otaku atau jejepangan
Nijikon: jarang berbicara, lebih kebanyakan mengkhayal dengan karakter 2D nya
Weeaboo: selalu berbicara dengan bahasa otaku atau jejepangan di segala kesempatan, pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Terkadang dia sendiri tidak mengerti makna istilah yang dibicarakannya.
Dalam setiap percakapannya, Weeaboo berusaha menyelipkan kata: “Kawaii, Sugoi, Kakkoi, Baka, Arigatou, Desu desu desu, dan lain-lain. Mereka menyebut kucing, dengan sebutan “ neko ”, atau menyebut “ kuma ” untuk beruang, atau menyebut “Senpai” kepada semua kakak kelas atau seniornya tanpa kecuali, atau mengucapkan “ itadakimasu! ”sebelum makan, minta maaf dengan ucapan “Sumimasen” atau “Gomennasai”. Mereka tidak peduli orang mengerti atau tidak.
Contoh kata-kata Weeabo: ” Aduuh, dia kawaii banget yaaa? ” , ” AAA gue baka! baka! baka! ” , ” Payah ah, wotagei aja gatau “. Kosa kata lainnya kira-kira : bishies anime is so sugoi desu, yaoi yaoi yaoi desu desu, saying japanese words so sugoi, dsb. Sama seperti trend bicara menggunakan kata “annyeong haseo, gamsahamnida, chingudeul, saranghae sarangburung saranglabalaba dan sarang-sarang lainnya. Hahaha… Hanya saja dalam hal ini topiknya jejepangan.
7.
Otaku: terbuka atas candaan dan kritikan orang. Otaku tidak tersinggung jika hobi kegemaranya atau karakter favoritnya dijadikan lelucon. Kadang malah mereka sendiri yang membuat leluconnya.
Nijikon : Akan tersinggung apabila waifunya yang dikritik. Selebihnya dia tidak terlalu peduli.
Weeaboo: sangat tersinggung jika ada lelucon dan kritik mengenai karakter favoritnya atau artis idolgrup-nya. Bahkan mereka merasa sangat terhina jika sebuah ‘idolgrup-nya’ disebut girlband, contoh: “beda tauk, idol itu gini gini gini…” padahal kalau dipikir-pikir, orang jepang mungkin nyebut smash sebagai idol group juga.
8.
Otaku: berpendapat jepang adalah ‘salah satu’ negara yang menghasilkan banyak produk menarik yang digemarinya.
Nijikon: berpendapat bahwa karakter 2D kesayangannya adalah segalanya,
Weeaboo: berpendapat Jepang adalah semacam “holy land” yang paling ‘Superultrafantasticmegawesome’ di planet ini. Weeaboo cenderung dianggap ‘annoying’ bagi banyak orang, karena kecintaan mereka akan jepang seringkali meremehkan budaya lain, misalnya : anti animasi amerika, anti Kpop, dll.
Bagi weeaboo, semua itu adalah plagiat, kecuali dari jepang. Kecuali dalam hal budaya indonesia biasanya mereka bungkam karena takut. Tetapi kadang untuk meraih dukungan, mereka akan mengatakan: “ aku cinta jepang tapi cinta indonesia juga kok “. Dalam hal kesukaan musik, mereka hanya suka musik jepang, Weeaboo cenderung tidak suka musik negeri lain, kecuali bernuansa J-pop atau J-rock seperti J-rocks.
Weeaboo yang memiliki barang asli jepang akan merasa seperti memiliki benda pusaka. Mereka cenderung bangga berbelanja di toko yang menjual barang-barang asli dari Jepang, baik berupa makanan, figure, peralatan rumah, perabotan dapur, pakaian, dan sebagainya. Mereka juga beranggapan makanan jepang adalah sejenis makanan level dewa. Selain itu mereka pun sangat terobsesi makanan ala karakter anime seperti pocky, ramen, sushi, ramen, ocha, takoyaki, okonomiyaki, atau minumannya Pocari Sweat.
9
Otaku: bisa saja orang jepang asli, atau dari negara lain.
Nijikon: Kebanyakan orang Jepang yang termasuk hikkikomori sehingga lebih memilih pasangan hidup 2D daripada 3D.
Weeaboo: bukan orang jepang, tidak lahir di jepang, dan bukan warga negara jepang. Weeaboo yang PERNAH ke Jepang, PERNAH sekolah disitu, PERNAH tinggal disitu, PERNAH bekerja disitu, akan dikagumi sesama Weeaboo, dan dianggap sebuah ‘pencapaian level dewa’
10.
Otaku bilang: I like One Piece. One Piece is my favorite anime. This anime is very good, interresting story, and the character are unique.
Nijikon bilang : My waifu is cutest. Better than real girl, perfect and kawaii~
Weeaboo bilang: Sasuke is my hubby. Hatsune Miku is my waifu. Sugoi sugoi desu desu desu, yaoi is so sugoii, etc.
11.
Otaku: tidak tersinggung disebut otaku, kecuali bernada mengejek.
Nijikon : Tidak peduli bila dikatai Nijikon. Waifunya adalah yang terpenting setelah makan dan bernafas.
Weeaboo: Tersinggung jika disebut weeaboo. Mereka merasa dirinya adalah otaku. Padahal weeaboo sendiri dianggap menyebalkan oleh otaku.
12.
Otaku: menyukai username atau nickname bernuansa nama karakter favoritnya. Bisa saja bernuansa jepang atau bukan.
Nijikon: Menambahkan nama waifunya di dalam namanya sendiri dalam hampir semua kesempatan.
Weeaboo: menyukai username atau nickname bernuansa ‘jepang’. Mereka pandai meng-kawaii-nisasi profile dan nama aslinya supaya lebih ‘jepang’ . Kadang pada profilnya tertulis lives in tokyo, atau kalau perlu lengkap dengan kanji / hiragana / katakananya; pengubahan nama ini pun tidak hanya secara parsial namun secara keseluruhan. Bahkan dalam kesehariannya, mereka lebih senang dipanggil nama jepangnya daripada nama asli pemberian orangtuanya.
Cukup panjang yhaaa, kira-kira gambarannya seperti ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar