Ini tentang Jepang, ini ga valid valid amat juga sih, ini cuma hasil cuap cuap dg teman-teman yang sudah lama berdomisili di Jepang dan dari pengamatan sehari hari. Dozo!
Penduduk
Di Jepang ini, sedang krisis jumlah penduduk. Piramida jumlah penduduk nya berbentuk segitiga melebar ke atas, artinya jumlah orangtua lebih banyak daripada jumlah anakanak. Bahkan dikhawatirkan akan tiba saat dimana siklus hidup di Jepang tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, maksudnya perusahaan kekurangan pegawai, sehingga kehidupan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Di Jepang ini, pemerintah sangat memberikan support untuk ibu ibu yang sedang dalam masa kehamilan. Tentu saja sesuai dengan paragraf sebelumnya, Jepang benar-benar sedang mengalami krisis jumlah penduduk, sehingga pemerintah Jepang sangat “senang” jika ada bayi yang akan dilahirkan. Bahkan meskipun sang ibu hamil adalah orang asing, mereka tetap mendapat perlakuan khusus dan sokongan dari pemerintah. Mereka difasilitasi untuk pergi memeriksa kehamilan nya seminggu sekali, biaya melahirkan ditanggung total. Bahkan diberi “uang bonus” atas kelahiran anaknya.
Namun di Jepang ini, sayangnya, tidak banyak wanita yang ingin melahirkan/punya anak. Jangankan punya anak, menikah dan menjalin komitmen serius saja enggan. Sebab di sini, wanita yang punya anak akan dikeluarkan (dipecat) dari tempat kerjanya. Mereka tidak diberi kemudahan dalam pekerjaan. Tradisi di sini, ketika telah menikah dan mempunyai anak, yasudah, wanita akan menjadi ibu rumah tangga, mengurus suami dan anak2nya. Tidak ada pembantu di sini (di kantor aja kekurangan pegawai). Karenanya, banyak wanita Jepang yang enggan menjalin hubungan serius dengan pria, bahkan hingga mencapai umur 30an tahun pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar