Jepang merupakan negara yang mudah untuk mengadopsi kebudayaan luar,
misalnya valentine, ataupun halloween,, nah.. gimana ya cara Halloween
masuk ke Jepang hingga terkenal sampai saat ini di Jepang? Mau Tahu..
yuks baca disini (>^_^)>
1 . Taman hiburan dengan tema” Happy Halloween “
Di Jepang Halloween awalnya sesuatu yang hanya didengar orang saat
belajar bahasa Inggris atau menonton program TV manca negara. Tapi ketika Tokyo Disneyland muncul, orang-orang mulai memperhatikan budaya luar terutama Halloween. Pada 31 Oktober 1997, pengunjung Disneyland di Jepang mengenakan kostum untuk menjadi bagian dari “Disney Happy Halloween”. Kemudian
pada tahun 2000, 400 pengunjung dan karakter Disney menggunakan kostum
utnuk ikut serta dalam ” Happy Halloween Twilight Parade “.
Sudah terpikat Disneyland, rakyat Jepang terpikat oleh ide baru, yaitu Halloween. Acara ini menjadi hit pada tahun 1997, sampai Halloween menjadi sangat terkenal sebagai acara tahunan musim gugur.
Universal
Studios Jepang membuka pintunya pada tahun 2001, dan memasukan unsur
Halloween tahun 2002 dengan “Hollywood Halloween “. Dua tema utama taman hiburan Jepang ini secara bertahap membawa Halloween lebih dan lebih populer di Jepang.
2. Budaya Cosplay
Jepang merupakan tanah airnya cosplay, di mana banyak cara untuk mengubah diri menjadi anime favorit atau karakter video game. Berjalan menyusuri jalan di Harajuku Takeshita kapan saja. Bahkan sebelum Halloween mendarat di Jepang, dengan sejarah yang dibedakan dari kostum, adopsi Pesta kostum Halloween begitu cepat di Jepang namun tidak terlalu banyak kejutan.
3. Anak-anak di Jepang mempelajari bahasa Inggris
Beberapa
orang di Jepang mungkin pertama kali mendengar tentang konsep asing
dengan dekorasi labu ketika mereka masih anak-anak selama mengikuti
kelas bahasa Inggris. Tapi ketika mereka pulang, dan tiba di rumah prima anak-anak akan mencari labu dan mengukirnya dengan pisau.
Dunia ini telah tumbuh semakin global, dan Jepang menempatkan bahasa Inggris menjadi pelajaran yang wajib untuk di pelajari. Pada tahun 2011, bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang wajib untuk kelas 5 dan 6 SD. Selain itu, perusahaan besar seperti Uniqlo dan Rakuten akhir-akhir ini mengadopsi bahasa Inggris sebagai bahasa resmi mereka.
Pada saat ini, pendidikan bahasa Inggris anak-anak sangat penting untuk kedepannya. Jumlah
orang tua membawa anak-anak mereka untuk pelajaran percakapan bahasa
Inggris terus melonjak, dan gagasan Halloween terus menyebar di Jepang.
4. Karakter Nasional Jepang
Halloween di Jepang sedikit berbeda dengan Halloween di negara lain. Halloween
awalnya perayaan panen musim gugur dan ritual untuk menenangkan roh-roh
orang mati, kalau di Jepang mirip Festival Bon. Tapi
tidak banyak orang Jepang tahu bahwa Halloween merupakan hari di mana
roh-roh orang mati mengunjungi rumah-rumah keluarga mereka. Tapi di Jepang Halloween adalah perayaan yang sangat menyenangkan, murni denan nilai hiburan dan tanpa subteks budaya. Seperti Natal.
Jepang
memiliki kecenderungan untuk mengadopsi perayaan dari budaya lain,
seperti Hari Valentine, Natal, dan bahkan Beaujolais Nouveau.
Terbiasa
menghormati empat musim, kebanyakan bisnis di Jepang menggunakan
perayaan musiman sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka. Acara
yang mungkin telah dimulai sebagai latihan komersial dapat mengambil
makna sosial yang lebih luas ( seperti Hari Valentine ). Popularitas Halloween dalam beberapa tahun terakhir dapat langsung dikaitkan dengan ini perayaan musiman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar