Berbagai jenis kimono wanita:
Kurotomesode
Merupakan kimono yang digunakan oleh wanita yang sudah menikah. Ciri
khasnya adalah motif yang tidak terlalu mencolok dan sangat
sederhana/polos. Serta kurotomesode mempunyai motif indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang.
Furisode
Merupakan kimono yang digunakan oleh perempuan yang
belum menikah. Ciri khas kimono ini adalah memiliki lengan yang sangat
panjang. Furisode digunakan dalam acara yang sangat formal untuk
menunjukkan mereka masih single dan siap untuk menikah.
Homongi
Hōmon-gi (訪問着?,
arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita,
sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk
memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas
homongi adalah motif di seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi
dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.
Iromuji
Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon).
Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat
1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada).
Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna
lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda
atau warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5 tempat
dapat dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan. Bila menghadiri
upacara minum teh, cukup dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.
Uchikake
Uchikake merupakan jenis kimono khusus yang digunakan pengantin
jepang. Ciri khas kimono ini adalah bahannya yang terbuat dari sutra dan
ukurannya yang jauh lebih panjang.
Video cara memakai yukata/kimono:
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=kCZtGi21ysM
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=sEGSemM222g
Tidak ada komentar:
Posting Komentar